Description

"Who you are, depends on what do you think about GOD and yourself."

#KotakAjaib
Copy-Paste boleh, asal cerdas! Jangan lupa cantumkan sumbernya ya...
http://tanpa-inspirasi.blogspot.com/

Wednesday, October 1, 2014

Welcome to PARA"beswan"DISE

   Hari itu aku sakit, sakit dan takut ketika satu mimpi tak bisa lagi kucoret seperti sebelumnya. Mimpi tentang menjadi penerima beasiswa tiap tahu selama kuliah, yang mulai aku harap dapatkan semenjak tahun kedua hingga seterusnya. Iya, aku berburu beasiswa, hanya beasiswa, dan tak lebih. Sedikit flashback, tahun keduaku diwarnai dengan gelontoran dana dari dikti berupa beasiswa PPA yang meski nominalnya tak seberapa, sudah berhasil membuatku senang dengan apa yang aku bisa raih. Tapi tahun ini (2014), aku gagal meraihnya. Gagal menjadi salah satu nama dalam jajaran penerima beasiswa itu. Sempat pesimis ketika ingin kembali “berburu”. Karena memang jujur dua tahun kebelakang ini aku selalu dialiri kemudahan-kemudahan selama mengusahakan sesuatu, entah memang Allah SWT sedang menganugerahkan kenikmatan yang tak putus padaku. Atau mungkin memang akan selalu seperti itu karena orang tua dan orang-orang tersayangku yang senantiasa tulus mendoakan untuk kelancaran jalan hidupku. Hingga kutemukan satu link yang membawaku pada sebuah “kegilaan”.
http://djarumbeasiswaplus.org/
   Saat itu mungkin hanya perasaan tanpa harap yang tersirat. Formulir online telah terisi, berkas-berkas pribadi telah siap. Ketua himpunan aku paksakan untuk segera menandatangani surat keterangan aktif berorganisasi karena memang waktu deadline hampir berakhir. Bukan hampir berakhir karena dari pihak Djarum, akan tetapi hampir berakhir karena aku ingin segera mempersiapkan untuk kesibukan lainnya di masa libur, dari mulai rapat kerja HMMT, hingga bedah buku forum NDI. Sama sekali tak ada firasat, sama sekali tak ada harapan tentang apapun di sini.
   Hingga saatnya tiba, serangkaian test dijalani. Psikotest, Forum Group Discussion, hingga wawancara. Dan semua itu dilakukan dalam rentang waktu dua hari. Dan tibalah saatnya aku pergi melancong ke Yogyakarta untuk gathering nasional Net Detective Indonesia (NDI). Tepat tanggal 31 Agustus 2014, saat raga ini masih berada di dalam perjalanan antara Yogyakarta - Surabaya. Sama sekali terlupa dengan pengumuman beasiswa ini, aku tak sengaja membuka salah satu media sosial dan mendapati pemberitahuan tentangnya. Rasa penasaran penuh harap pun berhasil membanjiri otak, membuka web, mengetikkan lima digit kode ASAFP, dan voila!!!
“Selamat anda lolos menjadi Beswan Djarum 2014/2015”
   Dan rasa senang, haru, dan segala macam rasa bercampur dengan rasa lelah perjalanan, membawaku ke dalam tidur nyenyak selama perjalanan. Berharap mendapatkan pengalaman berharga dari apa yang pengumumannya telah terlihat. Sehari, dua hari, seminggu, tak kunjung mendapatkan pengumuman tentang kejelasan instruksi pertemuan selanjutnya. Hingga malam itu pukul sepuluh, saat ada forum HMMT di UPMS lantai 2 aku menerima panggilan dari nomor tak dikenal. Tak biasanya aku mengangkat panggilan tak dikenal secapat itu, dan ternyata memang itu firasat. Telepon itu berasal dari pihak Djarum yang menginstruksikan tentang Welcome Party untuk Beswan Djarum (sebutan untuk penerima beasiswa Djarum) angkatan XXX (ke-30).
   Perkenalan malam itu berlangsung biasa, sangat amat biasa. Ala-ala mahasiswa baru dengan “keplek” nama besar yang mengalung di leher, almamater yang melekat di tubuh, dan tak saling kenal satu sama lain. Kami berkenalan, meski belum sepenuhnya full team, saat itu berlangsung flat tanpa ada kesan mendalam. Hingga tiba saatnya diskusi di luar kantor menjadi hal yang biasa dilakukan, memikirkan konsep kostum untuk WP, menyusun kata-kata dan koreografi untuk yel-yel dan perform, juga diskusi aktif tentang Community Empowerment yang harus dipresentasikan saat WP. Dan hari-H pun tiba, para eksekutif muda Beswan Djarum angkatan 30 Distrik Surabaya telah berkumpul dan berdiskusi di ruangan meeting lantai lima, kantor Djarum Kedungdoro, Surabaya. Pasca makan siang dan istirahat tiba saatnya pemilihan koordinator Distrik Surabaya, setelah melewati seleksi dari masing-masing universitas, calon-calon pun maju dan “berkampanye” layaknya calon presiden. Dan setelah proses musyawarah panjang antara kami yang tidak menjadi kandidat, akhirnya terpilihlah Bagus Salira Yuda sebagai “bapak” kami di sini.
   Pasca istirahat petang dan makan malam, pesta dimulai!!! Berbagai kostum hantu ala-ala Halloween, kostum mahabaratha, dan kostum unyu nan imut back to school mewarnai malam kami. Satu per satu kelompok mempertunjukkan performance mereka, ada yang bernyanyi, ada yang berdrama, dan ada yang menari-nari ala JKT48. Untuk pertama kalinya kami foto bersama, menjadi satu seikat Beswan Djarum Distrik Surabaya.
(to be continued)

No comments:

Post a Comment

Budayakan comment di setiap situs yang anda kunjungi...
Untuk memulainya, silakan dibiasakan di dalam blog Pujangga Tanpa Inspirasi!!
Terima kasih, Thank You, Gracias, Merci, Syukron, Matur Suwun...

Wanna support???